with Yuliana Firman

Kamis, 17 Maret 2016

Sutradara Imajinasi

Kepada mimpi, yang malam tadi hadir tanpa permisi kepada sang pemilik jiwa.
Apa yang kau bawa? Mengapa hanya potongan kenangan?
Kau mementaskan adegan semaumu.
Memutar kembali potongan-potongan yang susah payah kuhapus.

Aku menyukainya!
Setiap adegan yang kau mainkan.
Dia yang untuk hanya sekedar bertemu dengannya hanyalah sebuah kemustahilan.
Kau menghadirkannya!

Tidak ada yang berubah dengan senyumnya.
Rasa yang hadir tidak melebur sedikitpun.
Aku hanyut oleh sorot matanya.
Kala Ia bercerita tentang masa depan.

Kepada mimpi, sang sutradara imajinasi.
Haruskah kuucapkan terimakasih?
Ketika aku terbangun dan menyadari tidak ada sosoknya disini.
Aku tersenyum dan memakimu seketika.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Sample Text

Followers

Followers

Recent Posts

Recent Comments

Introduction

About

Pages

Blogger templates